Kemarau, Warga Mesuji Mulai Kesulitan Air Bersih

Kemarau, Warga Mesuji Mulai Kesulitan Air Bersih

Petugas melihat kondisi persawahan yang mulai mengering-Dokumentasi -

MESUJI, RADARTUBA.CO.ID - Dampak Cuaca Panas (Kemarau) mulai dirasakan oleh sebagian masyarakat MESUJI khususnya yang tinggal di daerah rawa atau lahan gambut yang airnya payau sebab warga mulai kekurangan air bersih.

Seperti yang diungkapkan Sikun Kepala Desa Tirtalaga Kecamatan Mesuji saat menerima kunjungan rombongan Tim BPBD Kabupaten Mesuji saat memantau daerah tersebut.

"Menurutnya Masyarakat Desa yang dia pimpin jika ingin mandi dan mencuci selalu mengandalkan air hujan. Namun karena saat ini musim kemarau ketersedian air minum dari air hujan sudah habis jadi kita sekarang sudah membeli air untuk mandi cuci dan masak," jelasnya.

Sikun menjelaskan kalau saat ini warganya sudah krisis air bersih dan perlu perhatian serta bantuan air bersih dari pemerintah. 

BACA JUGA:Masuki Musim Kemarau, Petani Padi Mesuji Kesulitan Air, Terancam Gagal Panen

Sebab menurutnya kalau air bersih warga sudah mulai membeli ke pedagang air dengan harga  per 200 liter harganya Rp60.000

"Selain air bersih yang kita rasakan saat ini yaitu bakal terjadi gagal tanam sebab air di sawah sudah asin jadi tidak bisa ditanami padi," terangnya.

Sementara untuk mengantisipasi dampak cuaca panas yang sedang terjadi disebagian wilayah Provinsi Lampung tak terkecuali di Mesuji Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten setempat mulai turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi saat ini.

BACA JUGA:Dampak El Nino, Ratusan Hektar Sawah di Tulang Bawang Lampung Terancam Gagal Panen, Petani Susah Pasokan Air

Kepala BPBD Mesuji Sunardi  bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau info prakiraan cuaca untuk selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat sekaligus langkah antisipasi bencana.

"Berdasarkan informasi cuaca dari BMKG  terdapat indikasi potensi kekeringan Meteorologis hingga tiga bulan kedepan pada beberapa Kecamatan, di Kabupaten Mesuji," kata Sunardi.

Kekeringan Meteorologis dapat diikuti dengan berkurangnya persedian air untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian, serta dapat meningkatkan potensi kebakaran semak, hutan lahan dan perumahan.

BACA JUGA:30 Desa di 3 Kecamatan Mesuji Rawan Kekeringan, Kepala BPBD Ungkap Hal Penting

Untuk mengantisipasi perubahan cuaca tersebut Lanjut Sunardi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji sudah mengeluarkan surat edaran bupati Mesuji No: PB.00/5152/V.05/MSJ/2023 Tanggal 2 Agustus 2023 Tentang Himbauan terhadap kesiapan siagaan menghadapi dampak El Nino.

Sumber: