Hasil Pertemuan Guru Honorer dan DPRD Tulang Bawang Pasca Aksi Damai Tuntut Buka Formasi PPPK

Hasil Pertemuan Guru Honorer dan DPRD Tulang Bawang Pasca Aksi Damai Tuntut Buka Formasi PPPK

Mediasi guru honorer dengan DPRD Tulang Bawang-Muhammad Zainal Arifin-

Lebih dalam, Ristu mengatakan bahwa didalam rapat tersebut pihaknya tidak akan menghalangi aksi unjuk rasa yang akan dilakukan guru-guru honorer bersama PGRI Tulang Bawang.

BACA JUGA:Bangga, 6 Kepala Daerah di Lampung Ini Jadi Alumni Kehormatan IPDN, 3 dari Tulang Bawang

"Saya jaminkan bahwa tidak ada yang namanya intimidasi kepada guru-guru honorer. Bisa kalian tanya kepada Ketua PGRI Tulang Bawang tidak ada yang namanya bahasa yang akan melakukan pemecatan kepada guru honorer," terang Kadis Pendidikan tersebut. 

Ristu berharap pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang dapat berjalan dengan baik, serta kebutuhan guru dapat diakomodir. 

"Kami justru sangat senang apabila ada guru yang diangkat menjadi PNS ataupun PPPK," tuturnya.

Setelah diterima mediasi dan menggelar aksi menyampaikan tuntutannya, para guru honorer tersebut kemudian membubarkan diri dan meninggalkan Kantor DPRD Tulang Bawang.

Pada momen lain, salah satu guru honorer Nirma Sari (32) merasa kecewa tidak adanya pembukaan formasi PPPK di Kabupaten Tulang Bawang.

Sehari-hari, Nirma Sari mengajar di SMPN 3 Rawa Pitu, selama 14 tahun penantian agar diangkat menjadi ASN maupun PPPK.

BACA JUGA:Daftar Alumni Unila yang Jadi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Tulang Bawang Lampung

Namun harapan tersebut hanya menjadi sebuah angan-angan dan harus menerima kenyataan bahwa tahun 2023 tidak ada formasi PPPK yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang.

Perjuangan dirinya, sejak tahun 2009 hingga 2023 dilalui dengan penuh pengorbanan, baik itu disaat cuaca hujan maupun panas terik Nirma Sari tetap mengajar dengan menempuh jauhnya jarak kecamatan Meraksa Aji ke Rawa Pitu. Yakni berpuluh-puluh kilometer.

"Saya sangat berharap kepada pemerintah daerah melalui bapak Pj. Bupati Tulang Bawang dan pemerintah pusat untuk dapat menerima suara kami para guru honorer yang belum mendapatkan kemerdekaan, agar Kabupaten Tulang Bawang dapat membuka formasi PPPK," ucapnya sembari berderai air mata.

Hal tersebut diungkapkan Nirma Sari pada saat melakukan unjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Tulang Bawang. (*)

Sumber: