Tenaga Honorer Dinas Pendidikan Lampung Utara Ngeluh, Katanya Gaji Bulan April Gak Cair, Ternyata...

Tenaga Honorer Dinas Pendidikan Lampung Utara Ngeluh, Katanya Gaji Bulan April Gak Cair, Ternyata...

Kantor Dinas Pendidikan Lampung Utara-Fahrozy Irsan Toni-

Akan tetapi keputusan ada dari pusat, pihaknya juga sudah pengajuan waktu itu untuk gaji di bulan 2, 3 dan bulan 4, tapi hanya bulan 2 dan 3  saja yang di bayarkan.

Sementara itu, Yeni Rilia Kasubag Kepegawaian di Dinas Pendidikan membeberkan bahwa dirinya yang sangat paham terkait hangusnya gaji tenaga honorer di dinas pendidikan pada  bulan April lalu.

"Saya yang paham betul karna saya yang jalan pontak panting ngurus gaji mereka bersama dengan kadis ini ada semua buktinya SPT saya bersama kadis waktu ke BPKA sampai di BPKP juga kita sudah mediasi buat berita acara, tapi apa kata mereka ini kebijakan daerah jadi di kembalikan lagi ke daerah," terangnya.

BACA JUGA:Siswa SMA di Lampung Utara Meninggal Dunia Saat Perbaiki Tiang Bendera, Wakil Bupati Beri Bantuan

Pihaknya bukan tidak berusaha, tapi menurut BPKA di hanguskan gaji mereka itu karna memang rumahnya sudah tidak ada sudah ganti namanya.

Pihakanya juga berupaya itu karna bukan hanya gajih mereka saja yang tidak di bayarkan melainkan semua kegiatan yang sudah terlaksana saja gak di ganti uangnya. 

Ia mengatakan, dampaknya besar sekali kepada Dinas Pendidikan karna ganti nama ini. 

BACA JUGA:Melawan Saat Akan Ditangkap, Pembobol Konter Dihadiahi Timah Panas Polres Lampung Utara

"Sebenarnya 4  bulan yang di anggap hangus," ucap Yeni saat di wawancarai di ruang kerja Sekertaris.

Meski begitu, pihaknya sempat melakukan rapat kumpul membahas hal tersebut.

Rapat itu, untuk membahas gaji honor yang telah di bayarkan yakni bulan 1, 2 dan 3.

"Apa kita kumpulkan saja semua honor tarik kembali gaji yang sudah di bayarkan tapi pasti jadi kacau blunder nantinya kalau sampai di tarik lagi gaji mereka," ungkapnya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS, Honorer Tulang Bawang Demo Saat Paripurna HUT RI Ke 78 Berlangsung

"Akhirnya kami berupaya semaksimal mungkin supaya gaji mereka tidak di tarik lagi, dan Alhamdulilahnya bisa, tapi memang yang bulan April ini tidak bisa di selamatkan lagi, cuman mereka sepertinya masih kurang terima, sudah saya katakan kepada mereka logika saja gaji kan di transfer ke masing-masing rekening mereka jadi gak mungkin kami ambil, kalu pun kami ambil gimana caranya kami ambil sedangkan sekarang ini beli pena 1 aja harus di transfer," bebernya.

"Karna bukti otentik sekarang ini gak bisa manual, sedangkan mereka ini 30 orang kalau di transfer di tempat 1 orang tidak mungkin kami juga berarti harus membuat 30 Spj dan mencari nama yang sama," jelasnya. (*)

Sumber: