Kemarau Dampak El Nino, 1.073,75 Hektar Sawah di Lampung Timur Berpotensi Kekeringan, Petani Diminta Tunda..

Ditambahkan, musim kemarau yang berkepanjangan tersebut juga berdampak pada mundurnya jadwal tanam musim rendeng (penghujan) tahun ini.

Menurutnya, biasanya jadwal tanam musim rendeng dimulai pada Oktober.

Namun, karena belum juga ada hujan kemungkinan jadwal tanam padi musim rendeng akan mundur pada November hingga Desember 2023. Bukan hanya, lahan sawah mundurnya jadwal tanam juga terjadi pada lahan perladangan.

BACA JUGA:Dampak El Nino, Ratusan Hektar Sawah di Tulang Bawang Lampung Terancam Gagal Panen, Petani Susah Pasokan Air

Persoalan lain terus Yudastowo, musim kemarau juga berdampak pada penurunan produktivitas lahan.

Sebab, para petani biasanya saat akan memupuk tanaman menunggu datangnya hujan atau ketika ada air.

Para petani beranggapan, pupuk yang diaplikasikan akan mudah terserap tanaman ketika tersiram atau terendam air.

Karena, banyak petani yang menunda pemupukan, produkvitas lahan sawah mengalami penurunan dari 6 ton/ha menjadi 5,5 ton/ha.

BACA JUGA:Melihat Dampak Kemarau di Mesuji Lampung, dari Gagal Panen Hingga Warga Kesulitan Air Bersih

“Semoga, musim kemarau segera berakhir, agar jadwal tanam tidak mundur dan produktivas lahan tidak mengalami kendala,”imbuh Yudastowo.

Diberitakan sebelumnya, musim kemarau yang terjadi saat ini sangat berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat, khususnya para petani.

Sebab, di saat musim kemarau para petani terutama untuk yang berbudidaya di areal perladangan mengalami kesulitan mendapatkan air untuk menyirami tanamannya.

Bagi yang memiliki modal, untuk mengairi tanaman di ladangnya biasanya menggunakan mesin pompa untuk menyedot air.

BACA JUGA:Imbas Musim Kemarau Dampak El Nino, TNI AD Sediakan Air Bersih Hingga 5.000 Liter untuk Masyarakat Mesuji

Persoalannya, di saat kemarau ini kondisi air sungai juga mengering.   

Sumber: