Puting Beliung Kembali Terjang Tulang Bawang, Puluhan Rumah di Banjar Margo Porak-poranda

Puting Beliung Kembali Terjang Tulang Bawang, Puluhan Rumah di Banjar Margo Porak-poranda

Rumah warga rusak terdampak angin puting beliung-Dok. Warga masyarakat-

TULANG BAWANG, RADARTUBA.CO.ID - Bencana alam angin puting beliung kembali menerjang Kabupaten TULANG BAWANG.

Bencana angin ribut ini terbaru menerjang Kampung Purwa Jaya dan Penawar Rejo di Kecamatan Banjar Margo pada Jumat, 2 Agustus sekitar pukul 13.30 WIB. 

Akibat peristiwa ini, puluhan rumah warga porak-poranda. Sebagian besar rumah yang terdampak angin puting beliung yakni bagian atap.

Berdasarkan data yang dihimpun Radar Lampung Media Grup, sedikitnya 74 unit rumah dan 2 fasilitas umum mengalami kerusakan di Kampung Purwa Jaya. Sementara itu, di Kampung Penawar Rejo terdapat 7 unit rumah yang terdampak.

BACA JUGA:Hati-Hati, 5 Kecamatan di Tulang Bawang Lampung Rawan Terkena Puting Beliung

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulang Bawang Kanedi mengatakan, tim BPBD telah terjun ke lapangan untuk mendata dan membantu evakuasi masyarakat.

Beruntung, pada peristiwa bencana alam angin puting beliung ini tidak ada korban jiwa.

Kepala Kampung Purwa Jaya Juanda menjelaskan, sebagian besar rumah warga yang rusak ada pada bagian atap. 

BACA JUGA:16 Kasus Kebakaran Terjadi di Tulang Bawang, Ini Perintah Tegas Pj Bupati ke BPBD dan Dinas PKP

Saat ini warga masyarakat yang terkena dampak bencana alam ini dibantu aparat TNI-Polri masih memperbaiki bagian rumah yang rusak.

"Betul, sebagian besar yang rusak di bagian atap, alhamdulilah gak ada korban jiwa," katanya, Sabtu 3 Agustus 2024.

Terpisah, Rahman (36) warga setempat mengatakan, bencana alam angin puting beliung tersebut diawali dengan hujan deras disertai petir. 

BACA JUGA:Polres Tulang Bawang Bubarkan Hiburan Orgen Tunggal di 5 Lokasi, Ini Penyebabnya

Tiba-tiba saat hujan deras disertai petir tersebut datang angin kencang yang langsung memporak-porandakan sebagian besar atap rumah masyarakat setempat. 

Sumber: