Brigjen Nur Wahid Ungkap Terorisme Tidak Ada Hubungan dengan Agama Tertentu

Brigjen Nur Wahid Ungkap Terorisme Tidak Ada Hubungan dengan Agama Tertentu

Foto bersama usai kegiatan-Yusuf AS-

BACA JUGA:Pemprov Lampung Gelar Pengajian Akbar di Tulang Bawang Barat

Sebab biasanya, orang yang telah terpapar seringkali mengeklusifkan diri dan bersifat intoleran.

Rata-rata para radikalisme itu rajin ritualitasnya karena ada juga yang hafal alquran hingga 30 juz.

"Namun mereka malah membunuh sesama, mereka tidak ada kaidahnya, membidaah kan orang lain, mengkafirkan orang lain yang tidak sesuai kaidahnya dalam pandangan mereka,"terang pria yang juga mantan Kepala Densus 88 Yogyakarta tersebut. 

Adapun indikator utama radikalisme adalah kesombongan dalam beragama serta merasa paling mengerti agama dan merasa paling benar.

BACA JUGA:Pemprov Lampung Berikan Penyuluhan Hukum Terpadu di Tulang Bawang Barat, Ini Harapan Pj Bupati

Di sisi lain, menjelang Pemilu di Tahun 2024 mendatang, masyarakat harus dapat mewaspadai adanya politisai politik dari kelompok-kelompok intoleran. 

Sementara itu Pj. Bupati Tulang Bawang Barat M. Firsada, mengatakan bahwa Kenduri yang digelar hari ini memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan juga sebagai upaya dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. 

Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kita tidak bisa membiarkan ideologi radikal dan aksi terorisme merusak kedamaian yang telah kita bangun selama ini. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan upaya pencegahan harus menjadi prioritas kita bersama. Sebagai masyarakat yang menghuni Desa Damai, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa lingkungan tempat tinggal kita tetap aman dan damai,"pintanya. 

BACA JUGA:Pj Bupati Tulang Bawang Barat Lantik Pj Kepalo Tiyuh Gunung Terang, Begini Pesannya

Kegiatan ini menurutnya, dapat membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan sendiri agar tidak menjadi tempat berkembangnya ideologi radikal dan praktik terorisme.

"Karena itu dibutuhkan peran serta kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan munculnya terorisme,"terang Firsada lagi. 

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung ini juga berharap segala bentuk kecurigaan atau tindakan yang mencurigakan perlu segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Kita tidak boleh menjadi bagian dari jaringan terorisme dengan diam-diam membiarkannya berkembang di tengah-tengah kita. Peran komunitas sangat penting dalam memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan terorisme. Saya ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sendiri. Kita perlu membangun kerjasama yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menjaga lingkungan agar tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang memiliki niat buruk untuk menyebarkan radikalisme dan melakukan aksi terorisme,"ungkapnya. 

Sumber: