Tak Hanya Mahal, Ternyata Pupuk dan Obat Pertanian Juga Langka di Tulang Bawang Barat
Kejari Lampung Utara menangani dugaan kasus korupsi distribusi pupuk-Dokumentasi -
TULANG BAWANG BARAT, RADARTUBA.CO.ID - Petani di Kabupaten TULANG BAWANG BARAT (Tubaba) Lampung mengeluhkan naiknya harga pupuk dan obat-obatan pertanian.
Hal Itu lantaran seluruh obat-obat pertanian, pupuk, dan pestisida serta herbisida mengalami kenaikan lebih dari 25-40 persen.
Bahkan tidak jarang harga-harga obat-obatan, pupuk, dan pestisida di sejumlah toko pertanian melonjak hingga mencapai 50 persen.
Sementara untuk pupuk naik hampir 2 kali lipat.
BACA JUGA:Belum Lama Dibentuk, Ini Daftar Nama-Nama Kapolres Tulang Bawang Barat Lampung
Pantauan Radar Lampung (grup Radar Tuba) mendapati obat-obat pertanian dari harga Rp 1 juta per galon isi 20 liter, saat ini harganya mencapai Rp 1,3 juta.
Begitu pula dengan obat dan pupuk pertanian jenis cair lainnya.
Biasanya per botol 600 ml hanya Rp 30 ribu namun saat ini harganya mencapai Rp 50 sampai Rp 55 ribu per botol.
Para pemilik toko mengatakan bahwa harga tersebut naik dari distributor yang menyuplai ke toko-toko mereka.
BACA JUGA:Kata Bawaslu Segini Tingkat Kerawanan Politik Uang Kabupaten Tulang Bawang Barat
Karenanya mereka pun harus menjual obat-obat pertanian tersebut sesuai dengan harga pasar.
"Kami menjual harga tinggi itu karena distributor kami dengan harga tinggi pula," ungkap Sugeng pelayan toko di Dayamurni, Kecamatan Tumijajar.
Keluhan tingginya harga-harga pertanian ini telah terjadi sejak Tahun 2022 lalu, namun baik pemerintah provinsi Lampung maupun entah Kabupaten Tulang Bawang Barat belum melakukan sebuah terobosan agar petani dapat memperoleh sarana dan prasarana pertanian dengan harga standar.
Terbukti hingga hari ini harga-harga sarana dan sarana pertanian tersebut masih sangat tinggi.
Sumber: