Mesuji Konfirmasi Ada 12 Titik Hotspot, Ini Lokasinya

Mesuji Konfirmasi Ada 12 Titik Hotspot, Ini Lokasinya

Ilustrasi kebakaran hutan-Pixabay-

MESUJI, RADARTUBA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MESUJI mengkonfirmasi terdapat 12 titik panas atau hotspot, di MESUJI.

Jumlah titik panas tersebut tersebar di Kecamatan Simpang pematang ada 2 titik, di Kecamatan Way serdang ada 2 titik kemudian di Kecamatan Tanjung Raya, ada 3 titik selanjutnya di Kecamatan Mesuji Timur ada 3 titik, dan di Kecamatan Mesuji ada 2 titik.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mesuji Sunardi, Rabu 2 Agustus 2023.

Berdasarkan pantauan atau data terakhir dari yang kami peroleh tercatat ada 12 titik hotspot di Mesuji.

BACA JUGA:Puluhan Desa di Mesuji Lampung Rawan Kekeringan, Pemerintah Segera Lakukan Ini

Untuk itu Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuka kebun dan lahan dengan cara membakar.

Terlebih pada kondisi musim kemarau saat ini yang sangat rentan terhadap Karhutla.

Diberitakan sebelumnya Pj Bupati Mesuji Sulpakar mengeluarkan surat edaran Nomor : PB.OO/5/S9 /V.05/MSJ/2023 tentang imbauan terhadap Kesiapsiagaan menghadapi dampak El nino yang ditujukan Kepada Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Mesuji serta Pimpinan Perusahaan dan Langkah-langkah Kesiapsiagaan Mengantisipasi Dampak EI-Nino. 

Diketahui bahwa EI-Nino adalah suatu fenomena Pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal, yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. 

BACA JUGA:Profil Agus Fathoni, Pejabat Kemendagri Calon Kuat Pj Gubernur Lampung

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di Wilayah Indonesia.

Menurut informasi peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait antisipasi dampak EI-Nino kedepan akan berdampak di beberapa wilayah di seluruh Indonesia. Diperediksi intensitas EI-Nino ini lemah sampai moderat dan akan mencapai puncaknya pada Bulan Agustus  September tahun 2023. 

Dampak EI-Nino dapat menyebabkan kekeringan, berpotensi mengurangi persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.

Untuk itu diharapkan Camat dan Kepala Desa dan Masyarakat untuk mengambil langkah langkah antisipasi terhadap kemungkinan dampak EI-Nino di wilayah yang Mengalami sifat musim kemarau di bawah normal (lebih kering dibanding sebelumnya). 

Sumber: