Puluhan Desa di Mesuji Lampung Rawan Kekeringan, Pemerintah Segera Lakukan Ini

Puluhan Desa di Mesuji Lampung Rawan Kekeringan, Pemerintah Segera Lakukan Ini

Mesuji-Wikipedia-

MESUJI, RADARTUBA.CO.ID - Sebanyak 30 desa di Kabupaten MESUJI, rawan kekeringan saat musim kemarau.

Puluhan desa itu tersebar di 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Rawajitu Utara Kecamatan Mesuji Timur, dan Kecamatan Mesuji.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Mesuji Sunardi mengatakan, dri 3 kecamatan itu, Kecamatan Mesuji Timur tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah desa rawan kekeringan paling banyak yaitu ada 15 Desa.

Kemudian Kecamatan Rawajitu Utara ada 10 Desa, dan Kecamatan Mesuji ada 5 Desa.

BACA JUGA:Profil Agus Fathoni, Pejabat Kemendagri Calon Kuat Pj Gubernur Lampung

Selain itu kata Sunardi Menghadapi perubahan cuaca Pj Bupati Mesuji Sulpakar juga telah mengeluarkan surat edaran Nomor : PB.OO/5/S9 /V.05/MSJ/2023 tentang imbauan terhadap Kesiapsiagaan menghadapi dampak El nino yang ditujukan Kepada Camat dan Kpala Desa se-Kabupaten Mesuji serta Pimpinan Perusahaan san Langkah-langkah Kesiapsiagaan Mengantisipasi Dampak EI-Nino. 

Diketahui bahwa EI-Nino adalah suatu fenomena Pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal, yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. 

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di Wilayah Indonesia.

Menurut informasi peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait antisipasi dampak EI-Nino kedepan akan berdampak di beberapa wilayah di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:Daftar Nama Calon Kuat Pj Gubernur Lampung, Dari Pejabat Kementerian Sampai Jenderal Putra Asli Lampung

Diperediksi intensitas EI-Nino ini lemah sampai moderat dan akan mencapai puncaknya pada Bulan Agustus  September tahun 2023. 

Dampak EI Nino dapat menyebabkan kekeringan, berpotensi mengurangi persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.

Untuk itu diharapkan Camat dan Kepala Desa dan Masyarakat untuk mengambil langkah langkah antisipasi terhadap kemungkinan dampak EI-Nino di wilayah yang Mengalami sifat musim kemarau di bawah normal (lebih kering dibanding sebelumnya). 

Untuk itu Camat dan Kepala Desa dapat mengoptimalkan pengelolaan DAS (Dasar Miran Sungai) yang berkelanjutan dan menyimpan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, sena penyiapan air buatan lainnya di masyarakat. 

Sumber: