Berpotensi Alami Kekeringan, BPBD Mesuji Tinjau Wilayah Persawahan Ini
BPBD tinjau wilayah persawahan yang rawan kekeringan-Dok. BPBD Mesuji-
MESUJI, RADARTUBA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MESUJI menyebut ratusan areal persawahan berpotensi kekeringan berdasarkan laporan Dinas Pertanian setempat.
"Kami bersama Dinas Pertanian Mesuji mulai melakukan pengecekan persawahan yang berpotensi alami kekeringan," Kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Mesuji Maulana saat dikonfirmasi, Rabu 7 Agustus 2024.
Menurut Lana sapaan akrabnya, BPBD dan Dinas Pertanian melakukan survei lokasi lahan pertanian.
Terutama pada area persawahan yang berpotensi tinggi terdampak bencana kekeringan yakni di Kecamatan Mesuji dan Kecamatan Simpang Pematang.
BACA JUGA:Cuaca Panas Landa Mesuji, BPBD Imbau Warga Tidak Bakar Lahan
Di Kecamatan Mesuji diantaranya di Desa Sidomulyo, Desa Wiralaga Mulya dan Desa Sungai Badak. Rinciannya: Desa Sidomulyo 400 haktare, Desa Wiralaga Mulya 150 haktare dan Desa Sungai Badak 200 hektare.
Di Kecamatan Simpang Pematang yakni ada di Desa Wirabangun: 40 hektare dan Budi Aji: 63 hektare.
Menurutnya, penyebab berpotensi alami kekeringan karena Minimnya sumber air yang berada di sekitar air persawahan dn usia tanaman baru berumur 1-2 bulan.
BACA JUGA:Cuaca Panas, Produksi Getah Karet Petani Mesuji Menyusut
Serta sebagian area persawahan bersifat tadah hujan yang hanya mengandalkan air hujan sehingga pada musim kemarau berpotensi tinggi mengalami gagal tanam.
Hasil peninjauan tersebut diperlukan solusi untuk menghasilkan sumber air yang layak digunakan untuk area pertanian sehingga tidak berdampak buruk terhadap kualitas tanaman.
Setelah terdapat sumber air diperlukan upaya pompanisasi sehingga air dapat menjangkau ke seluruh area persawahan.
BACA JUGA:Perhatian, BPBD Mesuji Petakan Daerah Rawan Puting Beliung dan Banjir, Ini Lokasinya
Kemudian Upaya sosialisasi yang lebih maksimal terhadap petani mengenai waktu tanam dengan memperhatikan informasi cuaca dari BMKG.
Sumber: