Kemarau Dampak El Nino, 1.073,75 Hektar Sawah di Lampung Timur Berpotensi Kekeringan, Petani Diminta Tunda..

Rabu 11-10-2023,09:30 WIB
Reporter : Dwi Prihantono
Editor : Muhammad Zainal Arifin

LAMPUNG, RADARTUBA.CO.ID - Musim kemarau yang berkepanjangan saat ini sangat dirasakan para petani di Kabupaten Lampung Timur. Terutama bagi para petani padi di lahan sawah.

Pasalnya, padi yang dibudiyakan di lahan sawah sangat membutuhkan air untuk pertumbuhan dan proses pembuahannya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DKPTPHP) Kabupaten Lampung Timur Indra Budiman Duki melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Yudastowo menjelaskan, akibat musim kemarau yang berkepanjangan tersebut, tercatat ada 1.073,75 hektar lahan sawah yang berpotensi mengalami kekeringan.

Dilanjutkan, lahan sawah yang berpotensi mengalami kekeringan itu tersebar di 11 kecamatan.

BACA JUGA:Dampak El Nino, 658 Hektar Sawah di Tanggamus Alami Kekeringan

Rinciannya, Melinting 362 hektar, Mataram Baru (205 ha), Gunung Pelindung (140 ha), Batanghari Nuban (113 ha), Braja Selebah (85 ha), Sekampung Udik (78 ha), Way Jepara (50 ha), Raman Utara (24 ha), Waway Karya (10 ha), Metro Kibang (5,75 ha) dan Labuhan Ratu 1 hektar.

Lebih lanjut dijelaskan, sebagian besar lahan sawah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebut mulai tanam pada bulan Juli 2023 atau yang mendapat jatah tanama gadu.

Menurutnya, mengatasi kemungkinan terjadinya kekeringan tersebut, para petani memaksimalkan pemanfaatan air permukaan yang tersedia.

BACA JUGA:Dampak El Nino, 837 Hektar Sawah di Lampung Utara Alami Kekeringan

Yaitu, dengan menyedot air sungai menggunakan mesin pompa air. Solusi lain, para petani memanfaatkan sumur pompa air tanah  

“Sebentar lagi lahan sawah yang berpotensi menaglami kekeringan tersebut akan memasuki musim panen,”jelas Yudastowo didampingi Penyuluh Fungsional DKPTPHP Lamitm Junialdi, Selasa 10 Oktober 2023.

Masih menurut Yudastowo, kendati terancam mengalami kekeringan sampai saat ini belum ada laporan dari koordinator penyuluh yang tersebar di 24 kecamatan tentang adanya sawah yang mengalami puso (kegagalan panen) akibat kemarau.

“Untuk sawah yang tersebar di 13 kecamatan lainnya sudah panen,”terangnya.

BACA JUGA:30 Desa di 3 Kecamatan Mesuji Rawan Kekeringan, Kepala BPBD Ungkap Hal Penting

Ditambahkan, musim kemarau yang berkepanjangan tersebut juga berdampak pada mundurnya jadwal tanam musim rendeng (penghujan) tahun ini.

Kategori :