Petambak Lampung Sowan ke Gubernur, Minta Tolong Kejelasan Aset Dipasena
Green belt perairan dipasena rusak akibat abrasi dan tambak liar-Dokumentasi P3UW Lampung-
LAMPUNG, RADARTUBA.CO.ID - Audiensi dengan Gubenur LAMPUNG, perhimpunan petambak pembudidaya udang wilayah (P3UW) LAMPUNG minta kejelasan aset.
Kejelasan aset tersebut, dalam rangka merealisasikan perbaikan saluran irigasi menuju tambak masyarakat yang telah 10 tahun terakhir terjadi pendangkalan.
Kepala P3UW Lampung, Suratman mengatakan, audiensi dengan Gubenur Lampung ini turut dihadiri pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lampung.
"Kita meminta tetang kejelasan aset Dipasena. Makanya kita tadi bertemu BPN untuk penyelesaian Dipasena sehingga dapat dilakukan produksi secara optimal ketika aset itu jelas," ujar Suratman usai audiensi di Mahan Agung, Senin 7 Agustus 2023.
BACA JUGA:Petambak Dipasena Tulang Bawang Ngeluh, Green Belt Rusak Akibat Tambak Liar dan Abrasi
Dari audiensi tersebut, Suratman menjelaskan pemerintah telah merespon permintaan dari pihaknya terkait kejelasan aset yang ada di Dipasena.
"Kita berharap BPN ini dapat masuk ke Dipasena. Luas aset yang kita bicarakan ini terkait saluran irigasi ada sekitar 1.490 hektar," ungkapnya.
Suratman menjelaskan, bahwa ada sekitar 20 ribu petambang di Dipasena.
Saat ini tambak-tambak tersebut dikelolah langsung oleh masyarakat.
"Masalah yang dihadapi saat ini pendangkalan irigasi. Karena belum jelas status aset irigasi ini membuat PUPR terhalang saat akan mengeksekusinya. Padahal desainnya sudah disiapkan," tuturnya.
Pasca audiensi ini, lanjut Suratman BPN tengah memproses permintaan pihaknya.
"Kami minta segera diselesaikan, sekita 1 sampai 2 minggu ini. Nanti kita akan diberikan informasi. Baru akan ditindak lanjuti,' terangnya.
Pendangkalan irigasi yang berdampak dari jumlah produksi para petambak ini telah berlangsung selama 10 tahun terakhir. Dan yang terparah terjadi dua tahun terakhir atau sejak 2021 hingga saat ini.
Sumber: