Petambak Dipasena Tulang Bawang Ngeluh, Green Belt Rusak Akibat Tambak Liar dan Abrasi

Petambak Dipasena Tulang Bawang Ngeluh, Green Belt Rusak Akibat Tambak Liar dan Abrasi

Green belt perairan dipasena rusak akibat abrasi dan tambak liar-Dokumentasi P3UW Lampung-

TULANG BAWANG, RADARTUBA.CO.ID - Para petambak di Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur mengeluh.

Hal tersebut akibat rusaknya 1.000 hektare lebih green belt di kawasan perairan dipasena.

Green belt sendiri berfungsi untuk melindungi tambak dari erosi, abrasi, dan tiupan angin kencang yang berpotensi mengganggu fasilitas pendukung pertambakan.

Danramil Rawajitu Kodim 0426 Tulang Bawang Mayor Arm I Ketut Subangga mengatakan, adanya mangrove sangat penting untuk mengembalikan green belt yang kini banyak rusak.

"Kerusakan terjadi bisa dari akibat abrasi pantai maupun alih fungsi lahan," kata Danramil.

Untuk mencegah agar tidak semakin meluas, dilakukan penanaman bibit mangrove di sepanjang garis pantai perairan dipasena yakni sekitar 25 kilometer. 

Ketua P3UW Lampung Suratman menjelaskan, 1.000 hektare lebih green belt di perairan dipasena telah rusak. 

400 hektare rusak akibat alih fungsi menjadi tambak liar dan sisanya karena abrasi pantai.

"Masyarakat petambak dipasena sangat berharap ada penegakan hukum bagi oknum yang menggarap tambak liar di kawasan green belt dipasena, karena dampaknya sangat kami rasakan," harap Suratman. (*) 

Sumber: