Petani di Lampung Utara Dikeroyok 6 Orang, Begini Kronologinya
Korban petani pengeroyokan 6 pelaku mendapat perawatan-Dokumentasi -
"Pertama dipukul dulu muka bagian kanan. Terus pas sudah agak jatuh langsung kejadian penganiayaan dan ayah saya dikeroyok mereka berenam," ungkapnya.
BACA JUGA:Tanda-tanda Mutasi Pejabat Tulang Bawang Mulai Terlihat, Ini Perkiraan Waktunya
Bahkan, lanjut Eri, penganiayaan yang dilakukan bersama-sama tersebut bukan hanya memukul dengan menggunakan tangan saja, ada pelaku yang menggunakan kayu hingga senjata tajam jenis garpu.
"Jadi ayah saya menderita luka robek pada pipi bagian kanan, telapak tangan, pelipis kanan, dan kepala bagian belakang. Sementara seluruh badan mengalami memar akibat senjata tumpul," bebernya dengan raut wajah lirih.
Peristiwa yang menimpa orang tuanya tersebut, terjadi didepan mata anaknya.
Meski anaknya tidak bisa berbuat banyak, dan hanya menjerit meminta tolong kepada warga atau petani yang berada di sekitar lokasi.
"Saya tidak bisa berbuat banyak Bang. Saya hanya melihat ayah kandung saya dianiaya di keroyok ke enam pelaku itu sampai babak belur dan bergelimpangan darah," ucapnya lagi.
Atas kejadian tersebut, Eri Gunawan kemudian melapor pada pihak kepolisian Polres Lampung Utara dengan Nomor : STPL/264/B-1/VII/2023/SPKT/POLRES LAMPUNG UTARA/POLDA LAMPUNG, penganiayaan disertai pengeroyokan menyebabkan korban luka berat dan dirawat di rumah sakit.
"Kelompok preman itu, memang sudah biasa melakukan pemungutan uang pajak dengan alasan keamanan setiap kali para warga panen, dengan nominal yang tidak sedikit sekitar Rp 1,5 sampai dengan Rp 2 juta. Ini kerap meraka lakukan dengan unsur uang pengamanan dengan cara pemaksaan dan tidak segan-segan melukai orang lain," kata dia, seraya mengatakan semua itu sudah sangat meresahkan sekali.
Tidak hanya itu, salah satu pelaku juga membuka sebuah lapak jual beli singkong yang mengharuskan para warga menjual hasil panennya ke lapak tersebut.
Hal itu, dilakukannya dengan menutup semua akses jalan keluar, dan harus menjual hasil panen petani kepada lapak miliknya.
BACA JUGA:Profil Agus Fathoni, Pejabat Kemendagri Calon Kuat Pj Gubernur Lampung
Dengan ini pihak korban amat sangat berharap dan mempercayai kepada pihak Polres Lampura, untuk menindaklanjuti peristiwa ini, dan para pelaku dapat diberikan hukuman yang setimpal.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Lampura, Iptu Stefanus Putra Boyoh, mengaku telah menerima laporan tersebut dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sumber: