Mengenal Terapang dan 3 Senjata Adat Lampung yang Mulai Dilupakan

Mengenal Terapang dan 3 Senjata Adat Lampung yang Mulai Dilupakan

Ilustrasi Terapang-Net-

Biasanya digunakan dalam kebudayaan masyarakat Lampung Abung.

Dikutip dari berbagai sumber, berdasarkan penelitian ahli arkelogi, keris khas Lampung tersebut sudah ada sejak masa kekuasaan Kerajaan Tulang Bawang di sekitar abad ke 12.

Terapang sudah ada sejak zaman kekuasaan Kerajaan Tulang Bawang. Pada Tahun 1613, Sultan Iskandar Muda (Sultan Aceh) pernah menghadiahkan Terapang kepada King James I, dan dibuat di Minangkabau.

BACA JUGA:Surat Sakti Untuk Para Honorer, Alhamdulillah Terlindung Dari PHK!

Terapang juga memiliki nama lain yakni keris gabus.

2. Payan

Payan adalah senjata tradisional Lampung yang usianya paling tua. Hal itu didasarkan oleh para ahli sejarah.

Para ahli sejarah meyakini, dari penemuan peninggalan arkeologis di situs purbakala Pugung Raharjo, serta situs peninggalan Islam Benteng Sari menunjukkan bahwa Payan sudah dipakai berabad-abad sebagai salah satu senjata prajurit kerajaan Tulang Bawang.

Payan sendiri bentuknya seperti tombak dengan gagang yang cukup panjang. Panjangnya sekitar 150 - 180 sentimeter. 

Mata tombaknya sendiri terbuat dari besi dengan ujung yang melancip.

BACA JUGA:Poin Penting Surat Sakti Menteri PAN-RB untuk Honorer, Pejabat Pembina Kepegawaian Wajib Patuh!

3. Badik

Badik cukup terkenal dipakai masyarakat Lampung untuk melindungi diri. Baik dari serangan musuh maupun serangan binatang buas. 

Badik akrab dengan keseharian pria Lampung. Khususnya para pemuda yang senantiasa menyelipkan senjata ini di ikat pinggangnya.

Berdasarkan penelitian arkeologis, diperkirakan Badik mulai dikenal dari pengaruh budaya masyarakat Bugis yang merantau ke Lampung kala itu. 

Sumber: