Gas Ukuran 3 Kg Langka di Tulang Bawang Barat, Warga Minta Pemerintah Peka

Gas Ukuran 3 Kg Langka di Tulang Bawang Barat, Warga Minta Pemerintah Peka

Gas ukuran 3 kg -Fahrozy Irsan Toni-

TULANG BAWANG BARAT, RADARTUBA.CO.ID - Kelangkaan gas ukuran 3 kg atau yang biasa dikenal dengan jenis tabung melon, melanda Kabupaten TULANG BAWANG BARAT (Tubaba) dalam dua pekan terakhir. 

Gas 3 kg di Kabupaten Tubaba cukup langka, sehingga masyarakat harus mencari ke berbagai daerah lainnya, untuk mendapatkan satu tabung gas yang berisi 3 kg. 

Kondisi ini menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Tak jarang mereka harus memanfaatkan kayu bakar untuk menyelesaikan urusan dapur lantaran gas mengalami kekosongan. 

Dua masyarakat Kabupaten Tubaba yang ditemui Radarlampung.co.id (Grup Radar Tuba) meminta agar pemerintah Provinsi Lampung dapat menyikapi hal ini, sehingga penyebaran gas jadi merata.

BACA JUGA:Tekankan Pentingnya Inovasi Teknologi, Begini Kata Pj Bupati Tulang Bawang Barat M Firsada pada Harkitnas 2024

"Kalau seperti ini kita kesulitan tidak jarang ketika pagi-pagi untuk membuat sarapan anak-anak menjadi terganggu lantaran harus menunggu api yang menggunakan bahan bakar kayu dapat digunakan," kata Sunaidah (45) warga Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tubaba. 

Permintaan yang sama juga diungkapkan oleh Winda warga Panaragan Jaya. Ia meminta agar pemerintah dapat melakukan pendataan ulang terkait dengan kebutuhan gas di Kabupaten Tubaba.

"Jangan sampai kondisi ini terus berlarut-larut, karena kami masyarakat sangat membutuhkan gas itu," katanya. 

BACA JUGA:Warga Tulang Bawang Barat Desak Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pengancaman Pembunuhan, Begini Keluh Kesahnya

Winda meyakini bahwa hal itu sangat mungkin dilakukan. Karena jumlah masyarakat Kabupaten tubaba dapat diketahui kapanpun dan oleh siapapun.

Sehingga berbagai kebutuhan juga dapat dihitung secara konkret apalagi gas yang memang merupakan bahan pokok untuk kebutuhan rumah tangga. 

"Saya kira ini semua tergantung dari keinginan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan yang sebetulnya sederhana ini," terangnya lagi. (*)

Sumber: