P3UW Lampung Bawa Isu Permasalahan Green Belt ke Forum Internasional

P3UW Lampung Bawa Isu Permasalahan Green Belt ke Forum Internasional

P3UW Lampung menghadiri forum Internasional di Bangkok-P3UW Lampung-

Menurutnya, sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut P3UW Lampung akan berkomitmen untuk terus berkomunikasi dan terus mengikuti diskusi-diskusi dari para NGO Indonesia tersebut.

Pada Workshop SSF yang dilaksanakan selama 3 hari: 3 sampai 5 Oktober 2023 lalu di Bangkok, P3UW Lampung hadir bersama KNTI, KIARA, WALHI, dan Telapak. 

Dalam kegiatan tersebut juga hadir sejumlah NGO atau Organisasi Non Pemerintah dari berbagai negara di Asia Tenggara seperti: Tambuyog dari Filipina, CERD dari Thailand, Sahabat Alam Malaysia (SAM), MCD dari Vietnam dan FACT dari Kamboja.

BACA JUGA:Petambak Dipasena Tulang Bawang Tangkap Buaya Muara, Sering Muncul dan Serang Warga

P3UW Lampung menyampaikan bahwa pada forum tersebut SSF diperbarui menjadi SEA-SSF atau Southeats Asia Small Scale Fishers Hub atau Pusat Nelayan Usaha Kecil Asia Tenggara.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 431 hektare green belt di sepanjang garis pantai perairan Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Lampung dialih fungsikan menjadi tambak liar oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Alih fungsi green belt tersebut membuat kondisi garis pantai perairan Dipasena semakin memprihatinkan. 

BACA JUGA:Pj Bupati Tulang Bawang Qudrotul Ikhwan Serahkan SK Kenaikan Pangkat 427 ASN, Paling Banyak Golongan IV

Green belt atau sabuk hijau yg seharusnya menjadi ruang terbuka hijau kini tidak berfungsi seperti yang diharapkan oleh para petambak.

Berdasarkan data yang dihimpun dari P3UW Lampung, tercatat sekitar 431 hektare green belt telah di alih fungsikan menjadi tambak-tambak liar. 

Tidak hanya itu, ada juga green belt yang dialih fungsikan dan dihuni oleh sekitar 50 orang penggarap.

BACA JUGA:Pj Bupati dan Sejumlah Pejabat Tulang Bawang Salat Istisqa di Halaman Kantor Bupati

Pertambakan-pertambakan liar tersebut berada di sebelah breakwater DAM 7,8,9 yang baru selesai di revitalisasi beberapa bulan lalu.

Pertambakan liar tersebut terletak di sepanjang pantai, dimulai dari Kampung Bumi Dipasena Mulya hingga Bumi Dipasena Sejahtera. (*)

Sumber: