Penasihat PWI dan Ketua IJTI Sesalkan Sikap Pejabat Tulang Bawang yang Bentak Wartawan Saat Bekerja

Penasihat PWI dan Ketua IJTI Sesalkan Sikap Pejabat Tulang Bawang yang Bentak Wartawan Saat Bekerja

Ilustrasi-Net-

BACA JUGA:Ketua PWI Sambangi DPRD Tulang Bawang, Sampaikan Keluhan Rekan-Rekan Wartawan

"Kami syok dengan ucapan yang terlontar dari seorang pejabat daerah, yang tiba-tiba mengaku dirinya sebagai wartawan dan berucap dengan nada tinggi kepada kami. Padahal kami tidak sedang mewawancarai beliau," terang keduanya.

Sebelumnya, Ketua PGRI Tulang Bawang Daniel Anwar saat mediasi di ruang rapat Sekretaris DPRD menyampaikan kegelisahan dan ketakutannya soal isu pemecatan kepada guru honorer yang ikut demontrasi. 

Daniel bahkan meminta perlindungan kepada DPRD Tulang Bawang, dalam hal ini Ketua Komisi I Herwan Saleh dan Ketua Komisi IV Morisman soal nasib para guru honorer. 

Saat itu juga, kedua Ketua Komisi DPRD Tulang Bawang itu langsung memberikan jaminan jika ada guru honorer yang sampai dipecat gara-gara mengikuti aksi damai tersebut, DPRD akan segera memanggil Dinas Pendidikan. 

BACA JUGA:Haduh, Gak Kuorum Paripurna DPRD Tulang Bawang Ditunda, Pada Kemana Nih Para Wakil Rakyat?

Diberitakan sebelumnya, ratusan guru honorer di Kabupaten Tulang Bawang ngeluruk Kantor DPRD setempat, Rabu 16 Agustus 2023.

Ratusan guru honorer tersebut datang dengan lima tuntutan kepada Pemkab Tulang Bawang dan Anggota DPRD. 

Lima tuntutan tersebut diantaranya meminta Pemkab Tulang Bawang membuka formasi PPPK Tahun 2023.

Tuntutan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 212/PMK.07/2022 tentang indikator tingkat kinerja daerah dan ketentuan umum bagian dana alokasi umum yang ditentukan penggunaannya tahun anggaran 2023 tanggal 27 Desember 2022.

BACA JUGA:Deretan Alumni Fakultas Pertanian Unila yang Jadi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Tulang Bawang

Kemudian para guru honorer menuntut diperlakukan manusiawi sebagai manusia dan guru yang membentuk manusia calon pemimpin masa depan bangsa.

Tetapi terkadang guru menerima perlakuan yang tidak pantas dan ada aturan serta kebijakan yang justru membuat guru menderita.

Selanjutnya, meminta Pemkab Tulang Bawang memperhatikan nasib dan kesejahteraan Staf Tata Usaha honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun.

Lalu para guru honorer menyampaikan kondisi pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang yang saat ini dalam kondisi tidak baik baik saja. 

Sumber: