Petani di Lampung Utara Dikeroyok 6 Orang, Begini Kronologinya

Senin 07-08-2023,10:09 WIB
Reporter : Fahrozy Irsan Toni
Editor : Muhammad Zainal Arifin

LAMPUNG UTARA, RADARTUBA.CO.ID -  Keluarga korban penganiayaan dan pengeroyokan menyebabkan korban luka berat terjadi di Desa Tulang Bawang Baru, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), meminta kepada aparat penegak hukum para pelakunya segera ditangkap.

Penganiayaan yang terjadi pada Ensori Lukman (50) warga Desa Tulang Bawang Baru, RT 004 RW 001, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampura, pada Kamis 3 Agustus 2023, diduga berunsur dari adanya dugaan pemalakan oleh para pelaku terhadap korban dengan alasan pembayaran pajak keamanan wilayah perkebunan yang mereka garap selama lima tahun terakhir.

Hal tersebut dikemukakan oleh anak korban Eri Gunawan (23) kepada awak media, Minggu 6 Agustus 2023.

Eri sapaan akrabnya ini menjelaskan kronologi peristiwa naas yang terjadi terhadap orang tuanya.

BACA JUGA:Kejari Lampung Utara Tangani Kasus Dugaan Penyimpangan Distribusi Pupuk

Berawal dari dirinya dan orang tuanya sedang beristirahat di sebuah gubuk sekitar perkebunan yang mereka garap.

Tidak lama berselang, datang dua pelaku yang diketahui bernama Jon Santri dan Revan.

Keduanya bermaksud meminta uang keamanan (pajak panen) atas kebun yang mereka garap tersebut.

Namun korban enggan memberikan dengan alasan tanah tersebut merupakan tanah register (milik negara) yang siapa saja berhak menggarap atau mengolah tanah tersebut tapi tidak bisa dimiliki, bukan milik perorangan. Hal itulah yang bermula adanya terjadi cekcok antara dua pelaku dengan ayahnya.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Penganiayaan Oknum Pejabat Dinas Pendidikan Tulang Bawang Kepada Honorer Berlanjut, Ternyata...

"Waktu dia minta itu (pajak garap) kita memang gak kasih. Karena bukan tanah milik mereka, dan kita juga yang memulai pembukaan lahan itu sudah kurang lebih lima tahun ini, kalaupun ada pajak yang harus kami bayarkan kami pasti bayarnya langsung ke aparat yang berkaitan," jelas Eri, dihadapan awak media.

Merasa tidak terima atas penjelasan korban, lalu kedua pelaku kemudian menelpon rekannya.

Tidak selang lama datang empat orang lainnya yang belum diketahui identitasnya.

Dengan tujuan yang sama, rombongan para  pelaku terebut tetap meminta uang pajak panen, karena tidak berhasil dan merasa kesal seorang pelaku memukul bagian wajah ayahnya, hingga tersungkur ke tanah. 

"Pertama dipukul dulu muka bagian kanan. Terus pas sudah agak jatuh langsung kejadian penganiayaan dan ayah saya dikeroyok mereka berenam," ungkapnya.

Kategori :

Terpopuler