Saat baru menjadi guru honorer, Nita mengaku sering mendapat sejumlah gombalan dari murid-muridnya.
Meski begitu Nita tidak mengambil hati. Ia hanya berfikir bahwa gombalan para muridnya merupakan salah satu bentuk perhatian mereka kepada dirinya yang notabene adalah guru baru.
BACA JUGA:Ini Dia Kampung Paling Tajir di Tulang Bawang Lampung, Padahal Letaknya di Pelosok Daerah
Uniknya, dari banyaknya Nita menerima gombalan dahulu, ternyata ada salah satu siswanya diam-diam memperhatikan Nita dari kejauhan. Dia adalah Sofyan.
Berbeda dengan teman sebayanya, Sofyan hanya berani memperhatikan sang guru dari kejauhan. Tak berani menyapa, apalagi mengeluarkan kata gombalan.
Ternyata, hal tersebut menjadikan kesan positif Nita kepada Sofyan.
Waktu berjalan. Nita dan Sofyan masih berhubungan selayaknya guru dan murid.
Sampai di momen itu.
BACA JUGA:Wow, Tulang Bawang Peringkat 1 Terbanyak Titik Hotspot Penyebab Kebakaran Hutan di Lampung
Ada sebuah perlombaan diluar sekolah. Sofyan mulai berani berkomunikasi dengan gurunya tersebut melalui pesan singkat.
Pesan singkat Sofyan kepada Nita juga masih selayaknya guru dengan murid.
Ternyata dari momen awal mereka komunikasi tersebut, muncul benih-benih perhatian dari sang murid.
Nita sadar saat itu Ia sedang didekati oleh muridnya.
Sampai akhirnya pada satu momen, sang murid berani mengungkapkan isi hatinya melalui pesan singkat.
Nita kaget. Namun Ia tidak ingin terlalu menanggapi. Sebab masih menganggapnya sebagai sebuah keisengan anak seumurannya.
BACA JUGA:Melihat Harta Kekayaan Hanan A Rozak, Bakal Calon Bupati Tulang Bawang Lampung Dari Partai Golkar