Sumur Azdaq, Tempat Bersejarah Rasulullah SAW Saat Pertama Kali Tiba di Madinah

Rabu 26-07-2023,15:00 WIB
Reporter : Muhammad Zainal Arifin
Editor : Muhammad Zainal Arifin

BACA JUGA:Berkunjung ke Tangga Raja, Destinasi Wisata Bersejarah di Tulang Bawang, Tempat Berlabuh Para Raja Dahulu

Sampai suatu hari, ketika masyarakat Madinah telah kembali ke rumah masing-masing, tersiar kabar bahwa Rasulullah SAW sudah sampai di batas kota Madinah. 

Kabar tersebut bersumber dari seorang Yahudi yang melihat sosok yang memancarkan sinar keteduhan, sehingga ia tak sanggup berkata-kata.

Orang Yahudi tersebut hanya dapat memberikan isyarat tangan menunjuk ke satu arah sambil sesekali mengeluarkan kata terbata-bata.

Rasa rindu orang-orang Anshar kepada Rasulullah SAW sebagai idola mereka akhirnya terkabulkan.

Tanpa pikir panjang mereka segera bergegas keluar rumah menuju ke daerah yang ditunjuk seorang lelaki Yahudi tadi. 

BACA JUGA:Melihat Komplek Wisata Sejarah di Tulang Bawang, Tawarkan Keindahan Replika Candi Prambanan

Orang-orang Anshar paham yang dimaksud pria Yahudi tersebut adalah Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Ketika itu, dengan mengacungkan senjata, menghentakkan kaki mereka ke tanah, orang-orang Anshar itu melantunkan syair "thalaal badru" untuk menyambut Rasulullah. 

Orang-orang Anshar itu tidak langsung membawa Rasulullah memasuki kota Madinah, namun mereka terlebih dahulu membawa Nabi ke kediaman Bani Amr bin Auf yang di kelilingi oleh hutan kurma.

Saat itu dikisahkan, Rasulullah SAW tidak langsung masuk ke dalam rumah, akan tetapi memilih untuk beristirahat di tengah kebun kurma. 

BACA JUGA:Mengabadikan Wisata Rawa di Tulang Bawang, Surga Migrasi Fauna Australia dan Potensi Kawasan Konservasi

Rasulullah SAW menyebutnya sebagai kebun al-mustazdaq. 

Saat itu, Abu Bakar dengan cekatan mengangkat surbannya dan membentangkannya di atas tempat duduk manusia mulia yang kelak akan menjadi menantunya itu. 

Tujuannya yakni agar sinar matahari yang menembus dahan kurma tidak menyilaukan Rasulullah dari pandangan orang-orang yang sedang mengerumuni beliau.

Dikisahkan, tiba-tiba saat itu mata Rasulullah SAW tertuju ke sebuah mata air yang mengalir bening di sebelah tempat duduknya. 

Kategori :

Terpopuler