Mari kita jaga etika, saling menghormati, dan memastikan bahwa tindakan “negik” atau pemerasan tidak memiliki tempat di bumi Lampung, tempatnya orang-orang BAIK HATI.
Semuanya berhak mendapatkan layanan yang adil dan transparan, baik itu di bidang kesehatan, pendidikan, atau dalam kehidupan sehari-hari.
Di akhir tulisan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk “terus bersemangat berbuat baik menjemput ”Lampung BAHAGIA dan MEMBANGGAKAN!” (*)