NASIONAL, RADARTUBA.CO.ID - Hasil penelitian ilmiah yang di publish dalam jurnal terbaru Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) di journal.fkm.ui.ac.id menunjukkan bahwa 95 persen laki-laki di Indonesia merupakan perokok.
Fakta penelitian ini setidaknya menunjukkan bahwa berbanding lurus dengan jumlah kekayaan bos Djarum: Robert Budi Hartono dan Michael Hartono yang menempati peringkat 3 dan 4 orang terkaya di Indonesia.
Kekayaan Hartono bersaudara yang merupakan pemilik Djarum berdasarkan data terbaru Forbes yakni sekitar 26,5 miliar dolar AS dan 25,5 miliar dolar AS.
Sementara itu, peringkat 1 orang terkaya di Indonesia yakni bos Chandra Asri: Prajogo Pangestu. Data Forbes terbaru jumlah kekayaannya saat ini yakni 43,4 miliar dolar AS atau setara Rp 694,7 triliun.
Peringkat 2 orang terkaya di Indonesia sendiri di tempati oleh raja batu bara: Low Tuck Kwong. Pria kelahiran Singapura tersebut memiliki jumlah kekayaan sekitar 27,4 miliar dolar AS atau Rp 439 triliun.
Dalam jurnal ilmiah yang telah di publish tersebut, diketahui hanya 5 persen laki-laki di Indonesia yang tidak merokok.
Dalam jurnal ini, penelitian tersebut bertujuan untuk memahami karakteristik perokok, kebiasaan merokok dan tingkat ketergantungan merokok di Indonesia.
BACA JUGA:Melihat Komplek Wisata Sejarah di Tulang Bawang, Tawarkan Keindahan Replika Candi Prambanan
Penelitian sendiri menggunakan pendekatan deskriptif cross-sectional dengan menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey 5 (IFLS 5).
Pada jurnal penelitian ilmiah yang telah di publish tersebut, diketahui bahwa subjek penelitian meliputi penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Total jumlah responden pada penelitian ini sendiri yakni 12.591 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas perokok di Indonesia merupakan laki-laki dengan jumlah persentase 95 persen.
Dari data hasil penelitian, sebagian besar perokok merupakan lulusan sekolah dasar (SD) dengan persentase 35 persen, bekerja 80 persen, memiliki tingkat ekonomi rendah 79 persen dan tinggal di wilayah perkotaan 57 persen.