LAMPUNG, RADARTUBA.CO.ID - Polda Lampung telah memetakan titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama 2023.
Jumlah hotspot selama Januari - September 2023 terdeteksi di 4.895 titik.
Rinciannya: Way Kanan 1.221 titik, Tulang Bawang 927 titik, Mesuji 708 titik, Lampung Tengah 476 titik, Lampung Utara 390 titik, Tulang Bawang Barat 359 titik dan Lampung Selatan 310 titik yang sebagian besar terjadi di cagar alam Anak Gunung Krakatau.
Kemudian Lampung Timur 301 titik, Pesisir Barat 85 titik, Tanggamus 36 titik, Pesawaran 33 titik, Pringsewu 26 titik, Lampung Barat 19 titik, Bandarlampung 3 titik, Bandar Lampung 3 titik, dan Metro 1 titik.
BACA JUGA:Kebakaran Hutan Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur Diselidiki, Begini Kata Polisi
Hotspot tertinggi terjadi pada September dan terendah Februari 2023.
Kabid Humas Polda Lampung Kombespol Umi Fadilah Astutik menyatakan, pada 2021 telah terjadi karhutla di wilayah Lamtim seluas 580 hektare.
"Kemudian pada 2022 telah terjadi karhutla di wilayah Lamtim dengan total luas 825 hektare, Tuba Barat 70 hektare, Mesuji 142 hektare, dan tejadi kebakaran lahan perkebunan di Lamsel dengan luas 0,5 hektare," katanya.
Pada 2023, kata Umi, telah terjadi karhutla di wilayah Lamtim dengan total luas lahan 5.661 hektare, Tuba Barat 15 hektare, Mesuji 14 hektare, dan Tanggamus 1 hektare.
''Juga terjadi kebakaran lahan perkebunan di Lamsel seluas 12,6 hektare, Tuba Barat 25 hektare, Mesuji 28 hektare, Lampung Utara 61,25 hektare, Waykanan 86 hektare, Pringsewu 68,5 hektare, Lambar 1,54 hektare, dan Pesisir Barat 20 hektare," ujarnya.
Kemudian kebakaran lahan pengelolaan pabrik, kata Umi, terjadi di wilayah Tuba dengan total 164,83 hektare. "Juga Mesuji 0,5 hektare," ungkapnya. (*)