Biadab! 41 Santriwati Jadi Korban Pemerkosaan 2 Pimpinan Ponpes, Pelaku Buka Kelas Hubungan Badan

Biadab! 41 Santriwati Jadi Korban Pemerkosaan 2 Pimpinan Ponpes, Pelaku Buka Kelas Hubungan Badan

Ilustrasi-Net-

BACA JUGA: Jadi Korban Perampokan, Istri Warga Tulang Bawang Turut Diculik

Untuk modus sendiri masih terus didalami oleh aparat kepolisian. Akan tetapi, LMI diduga melakukan pemerkosaan kepada santriwatinya dengan modus ajakan masuk surga.

Terpisah, Ketua Lembaga Studi Bantuan Hukum NTB Badaruddin menjelaskan, HSN diduga membuka kelas pengajian hubungan badan (seks) kepada santriwati yang diincarnya.

"Korban lupa itu pengajian tentang apa. Yang jelas, pelaku sengaja buka pengajian seks itu kepada korban-korban yang dia bidik untuk dicabuli," ungkap Badaruddin kepada wartawan.

Pengajian khusus yang dibuka HSN diperuntukkan bagi santriwatinya yang tinggal di lingkungan pondok pesantren.

Setelah itu, HSN seperti mengelompokkan para santriwatinya untuk ikut dalam materi pengajian tentang hubungan intim suami istri. Santriwati yang diikutkan dalam pengajian tersebut adalah mereka yang telah diincar.

BACA JUGA: Duet Bernyanyi Dengan Biduan, Kepala Kampung Ini Tiba-tiba Ambruk Lalu Meninggal

Di dalam pengajian itu, para santriwati diajarkan bagaimana untuk berhubungan intim suami istri.

"Saya pikir materi itu belum waktunya diberikan kepada santri di bawah umur itu," sesalnya.

Badaruddin yang menjadi kuasa hukum salah satu korban menyebut kliennya merasa seperti dihipnotis ketika bertemu dengan HSN.

Sebab, kata Badaruddin, menurut pengakuan kliennya sebelum terjadi tindakan bejat sang pimpinan ponpes itu terlebih dahulu menyentuh dan mengusap kepala santriwatinya.

"Dalam kondisi tidak sadar seperti dihipnotis itu baru korban ditiduri di dalam kamar pelaku," ungkapnya.

Pelaku HSN sendiri sengaja meminta pengurus Ponpes lainnya dilingkungan tersebut untuk memanggil korban ke dalam rumahnya.

"Jadi hampir semua proses pencabulan yang dilakukan HSN itu sama. Bahkan ada korban yang sudah digauli lebih dari tiga kali. Tapi, belum ada korban sampai hamil," tukasnya.

Aksi bejat pelaku diduga telah terjadi sejak 2012 silam. Bahkan salah satu yang diduga korban saat ini menjadi TKI di Arab Saudi. Ia pernah dicabuli pada 2016 lalu.

Sumber: