Belajar Mengerti dan Memahami Dialektika dalam Islam

Belajar Mengerti dan Memahami Dialektika dalam Islam

Mengerti dan Memahami Dialektika dalam Islam-Pixabay-

RADARTUBA.CO.ID - Dialektika sebagai suatu istilah dikenal dan populer di lingkungan kajian Filsafat atau ilmu Filsafat

Oleh: Nazwar, S.Fil.I., M.Phil

Tidak asing lagi bagi yang sering berkutat dengan dunia Filsafat, dialektika menunjuk proses berpikir dengan perpaduan antar term atau ungkapan.

Rangkaian argumen yang menjadi proyek Filsafat terdiri dari ungkapan-ungkapan, dalam dialektika tersebut terdapat suatu ungkapan (yang disebut tesis) dipertentangkan dengan ungkapan lain sebagai lawan (disebut antitesis) menjadikan suatu ungkapan baru yang disebut sintesis.

Pada saat yang sama, sintesis tersebut juga adalah suatu tesis untuk yang berfungsi sebagai lanjutan. Demikian pula argumen berikutnya dan seterusnya pola ini disebut dialektika.

BACA JUGA:Selamat Jalan Prof. Dr. Sitanala Arsyad, M.Sc, Tunai Sudah Misi Muliamu

Argumentasi berdasar pola dialektika, berdasar pada perenungan tentang kehidupan yang dilihat berjalan berdialektik.

Sebagaimana kenyataan yang dilihat demikian, filsuf yang mengemukakan pandangan ini beranggapan bahwa argumentasi juga dibentuk dengan pola ini.

Kenyataan sebagaimana argumentasi dilihat berpola dialektika, berdinamika dan terus berjalan juga dapat digunakan dalam melihat Islam, khususnya ajaran di dalamnya dalam konteks keilmuan. Terdapat pola dialektika dalam keilmuan Islam.

Secara sederhana keilmuan Islam, artinya Islam dirumuskan dalam pemahaman-pemahaman atau konsep yang dianut sebagai ajaran Islam.

BACA JUGA:Kisah Nyata: Masih Banyak Orang Baik, Meski Jauh Disana

Corak ini khususnya terdapat dalam perkembangan Islam kontemporer dalam arti zaman bukan paham.

Beberapa tokoh menyampaikan Islam sebagai ajaran dengan pola keilmuan, langkah dakwah, penyampaian, atau kajian.

Bahkan sampai yang dimaksud agama Islam menggunakan pola-pola Filsafat terkhusus diantaranya adalah dialektika ini. Baik bahasa, paradigma maupun bagi pemikirannya: baik proses dan produk, berorientasi demikian, yaitu dialektika.

Sumber: