LAMPUNG TENGAH, RADARTUBA.CO.ID - Penyakit Lumpy Skin Disesea (LSD) atau di kalangan masyarakat kerap disebut "lato-lato" banyak menjangkiti sapi di Lampung Tengah.
Kondisi banyaknya penyakit lato-lato pada sapi tersebut sangat meresahkan warga dan para peternak.
Mereka yang sapinya terserang penyakit lato-lato sangat membutuhkan pertolongan dari pemerintah.
Seperti di Kecamatan Bumi Nabung. Banyak petani mengaku ternak sapi mereka terjangkit penyakit tersebut.
BACA JUGA:Padahal Wilayah Diperkotaan, Jalan di Lampung Tengah Ini Bikin Ngelus Dada
Meski jarang mengalami kematian, sapi yang terjangkit LSD tetap saja menyebabkan kerugian.
"Kalau kena penyakit lato-lato ternak jadi kurus. Pemulihannya lama," kata Sutiyo, peternak di Bumi Nabung.
Ia menuturkan, kerugian yang dialami yakni harga ternak bisa anjlok.
Apalagi ternak sudah pada posisi ambruk, atau tidak bisa berdiri.
BACA JUGA:Waduh, Ada 82 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Lampung Tengah, Ternyata Ini Penyebabnya
Sebetulnya, kata dia, untuk menghindari kerugian peternak bisa mengobati secara mandiri sampai sembuh.
"Tapi biaya dan waktu yang dibutuhkan cukup mahal dan panjang. Sehingga banyak peternak memilih menjual ke jagal. Tapi banyak pula ternak yang bisa sembuh," paparnya. (*)